Datang Diam-diam, 10 Fakta Kanker Serviks Ini Perlu Kamu Ketahui dari Sekarang
www.theconversation.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tentu kita belum lupa dengan kisah pilu Julia Perez yang masih berjuang melawan kanker serviks. Meski sempat dinyatakan bersih dari sel kanker pada Januari 2015, ternyata kondisinya kembali memburuk sejak Juni 2016. Kanker ganas ini menggerogoti tubuh Julia Perez dan juga ribuan wanita Indonesia lainnya.
Menurut Yayasan Kanker Indonesia, kanker serviks adalah penyakit pembunuh nomor satu bagi perempuan Indonesia. Meski tak mudah memberantasnya, namun kesembuhan bukanlah sesuatu yang mustahil bagi para penderita yang bertekad kuat untuk sembuh dari cengkraman kanker ganas ini. Selain itu mencegah jelas lebih baik daripada mengobati, oleh karenanya sebaiknya kamu ketahui beberapa fakta ini untuk menghindari risiko kanker serviks.
1. Kanker serviks disebabkan oleh HPV yang mudah menular lewat kontak fisik dan hubungan seks jika gaya hidup kita tidak higienis.
www.theconversation.comKanker serviks adalah salah satu kanker yang telah diketahui penyebabnya. HPV alias Human Papilloma Virus adalah pemicu utama munculnya kanker leher rahim. Virus ini dapat menyebar lewat kontak fisik misalnya seks tanpa pengaman atau lewat lingkungan yang tidak higienis. Jadi jagalah kesehatan daerah pribadimu dan juga kebersihan lingkunganmu ya.
2. Gejalanya kanker serviks antara lain nyeri di bagian panggul, punggung bagian bawah, dan keluar cairan tidak wajar dari vagina.
www.innovativegyn.comJangan remehkan rasa sakit akut di perut dan punggung bagian bawah, tungkai kaki bagian atas dan panggul. Apalagi jika rasa nyeri tersebut datang dan pergi. Perhatikan juga apabila ada cairan tidak lazim dalam jumlah tak wajar dan berbau tidak sedap. Terutama jika cairan vagina tersebut sedikit bercampur darah. Biasanya rasa sakit ini juga terasa ketika sedang buang air kecil.
3. Selain itu rasa sakit saat berhubungan atau pendarahan pada vagina setelah seks juga dapat menjadi indikasi adanya kanker serviks.
www.onetime.loveRasa tidak nyaman dan sakit saat melakukan hubungan seks bisa menjadi indikasi kanker serviks. Apalagi jika setiap setelah berhubungan selalu ada darah yang keluar dari vagina. Hubungan seks dengan pasangan yang berbeda-beda dan tidak terjamin kesehatan reproduksinya (mengidap HPV) juga dapat memicu risiko kanker serviks.
4. Pendarahan saat menstruasi atau di antara masa menstruasi, serta setelah menopause tak boleh kamu sepelekan.
www.pexels.comWaspada juga jika siklus menstruasi kerap berantakan atau tidak teratur. Perhatikan apakah vagina mengeluarkan darah lebih banyak atau lebih lama saat menstruasi dan apakah tetap terjadi pendarahan meskipun kamu sedang tidak dalam masa menstruasi. Pendarahan vagina setelah masa menopause juga patut dicurigai. Hal-hal tersebut dapat menjadi peringatan akan risiko kanker serviks.
5. Semakin muda usia seseorang saat pertama kali melakukan hubungan seks, semakin tinggi risiko kanker serviks pada dirinya.
www.foxnews.comKanker leher rahim rentan menyerang para wanita yang melakukan hubungan seks sejak usia yang terlalu muda. Para wanita yang menikah atau melakukan hubungan seks di usia dini biasanya memiliki risiko lebih tinggi akan kanker ini. Virus ini bisa berinkubasi dalam kurun waktu 10 tahun sehingga baru terungkap di usia dewasa.
Editor’s picks
6. Kanker serviks juga rentan terjadi pada wanita yang terlalu sering melahirkan; merokok; punya sistem kekebalan rendah atau faktor genetis.
www.pexels.comSelain mengontrol jumlah penduduk, sebenarnya program keluarga berencana juga bagus bagi para ibu agar mengurangi risiko kanker serviks. Wanita yang terlalu sering melahirkan sangat rentan menderita penyakit ini. Selain itu, wanita perokok, memiliki imunitas rendah atau punya faktor keturunan juga mudah terserang penyakit ganas ini.
7. Kanker serviks tak mengenal usia, muda maupun tua bisa terkena.
www.healthsciences.utah.eduPernah ada anggapan bahwa kanker serviks hanya memangsa wanita berumur, padahal penyakit ini tidak melihat umur, ras, maupun latar belakang budaya. Siapa pun dapat terserang kanker serviks dan tak dapat lolos dari cengkramannya jika telat mendapatkan pertolongan.
8. Rutin melakukan pemeriksaan dan Pap Smear dapat mengurangi risiko kanker serviks hingga 5 kali lipat.
www.healthline.comRiset menunjukkan bahwa rutin melakukan pemeriksaan Pap Smear dapat menekan risiko kanker serviks hingga lima kali lipat. Pemeriksaan rutin dapat membantu penderita mengetahui sejak dini keadaan kesehatan alat reproduksi mereka dan segera mengambil langkah pencegahan sebelum virus HPV semakin parah menggerogoti.
9. Vaksin HPV juga dapat membantu mencegah serangan kanker serviks pada wanita.
theconversation.comVaksin HPV yang diberikan secara lengkap dan menyeluruh juga sangat membantu tubuh membentengi diri dari serangan kanker serviks. Vaksin HPV idealnya diberikan sejak masa remaja atau pre-pubertas. Selain manfaatnya yang bersifat jangka panjang, efek samping dari vaksin HPV juga terhitung minimal.
10. Rajin memeriksakan kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat dapat mencegah munculnya sel kanker dalam tubuh kita.
www.pexels.comPenyakit separah kanker serviks pun bisa dicegah dengan cara sesederhana menjalani hidup sehat dan higienis. Rajin memeriksakan kesehatan di laboratorium, mengonsumsi makanan sehat yang tidak karsinogenik, menjaga kebersihan dan menjalani kehidupan seksual yang aman dan tidak gonta-ganti pasangan dapat membantumu terhindar dari penyakit ganas ini.
Itulah tadi 10 hal yang perlu kamu ketahui dari kanker serviks, semoga kamu dan orang-orang terdekat selalu terlindungi dari serangan pembunuh wanita nomor satu di Indonesia ini. Mencegah lebih baik daripada mengobati, namun dengan doa, usaha keras dan keyakinan bukan mustahil penyakit ini pun dapat disembuhkan.
Baca Juga: Disorot Media Asing, Ini Pengidap Kanker yang Fotonya Dipajang Pada Bungkus Rokok
Berita Terkini Lainnya
