Ingin Puasa, Penderita Diabetes Harus Perhatikan Hal Ini!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Puasa Ramadan memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Sebagian penyakit justru dapat disembuhkan dengan berpuasa. Tidak semua orang sakit tidak dianjutkan berpuasa. Ada yang boleh, ada pula yang sebaiknya mengganti di hari lain. Seperti penyakit diabetes melitus. Penyakit yang diakibatkan karena kelebihan kadar gula dalam darah itu memiliki beberapa tingkatan. Dalam level risiko rendah, penderita masih diperbolehkan puasa. Apa saja yang harus diperhatikan pasien diabetes melitus jika berkukuh ingin puasa? Simak ya!
Konsumsi makanan yang menghasilkan energi lambat.
Pasien disarankan lebih banyak mengonsumsi makanan yang menghasilkan energi secara lambat. Misalnya seperti gandum, kacang-kacangan, nasi, dan semolina. Dianjurkan menghindari makanan dengan kandungan asam dan lemak jenuh yang tinggi.
Baca juga: 4 Jenis Diabetes Melitus, Nomor 3 Tak Dianjurkan Puasa
Pola makan dan konsumsi obat juga menjadi perhatian utama.
Tak hanya jenis makanan, pola makan pasien juga harus menjadi perhatian utama. Porsi makanan saat puasa juga harus disesuaikan, yakni 50 persen saat sahur, 40 persen saat berbuka, dan 10 persen setelah tarawih. Asupan cairan harus terpenuhi dengan baik dalam rentang waktu berbuka hingga sahur. Penderita diabetes juga harus mengonsumsi obat khusus sesuai resep dokter sebagai kontrol gula darah.
Editor’s picks
Olahraga ringan sangat diperlukan.
Berolahraga tingkat ringan dan rendah sangat diperlukan bagi penderita diabetes selama puasa. Namun, modifikasi durasi dan intensitas tetap diperlukan karena aktivitas fisik yang berlebihan dapat menimbulkan hipoglikemia.
Pemeriksaan gula darah rutin.
Meski sedang puasa, penderita diabetes melitus harus tetap menjalani pemeriksaan gula darah rutin. Penusukan jarum ke dalam kulit untuk pemeriksaan darah tidak akan membatalkan puasa. Penderita diabetes dianjurkan membatalkan puasa jika kadar gula darah kurang dari 70 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl.
Baca juga: Punya Sakit Maag? Kamu Harus Lakukan 5 Hal Ini Saat Puasa