Kenalkan Gula Stevia, Pemanis Alami yang Aman Dikonsumsi sampai 13 Sachet per Hari!
Francisca Christy Rosana/IDNTimes.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Konsumsi gula yang berlebihan di Indonesia ternyata menimbulkan dampak yang cukup mengerikan. Diabetes, salah satu penyakit yang muncul karena kadar gula yang tinggi, menduduki peringkat yang memprihatinkan. Menurut data, pada 2014, sebanyak 9,51 juta orang Indonesia menderita diabetes. Indonesia juga masuk peringkat ketujuh sedunia dengan pengidap diabetes terbanyak.
Kenapa hal ini terjadi? Karena umumnya, orang-orang kurang mengontrol kadar gula yang masuk ke tubuhnya. Kandungannya yang tinggi terdapat dalam penganan yang sering tak disadari kita konsumsi sehari-hari, semisal nasi. Lebih-lebih, orang Indonesia juga doyan mengunyah yang manis-manis.
Apa yang lebih mengerikan dari peningkatan angka pengidap penyakit diabetes?
Francisca Christy Rosana/IDN TimesDulu, pada abad ke-19, penyebab kematian utama di dunia adalah penyakit menular, seperti TBC, atau penyakit yang muncul karena infeksi, juga malaria. Namun, makin ke sini, menurut WHO, penyebab utama kematian bukan lagi penyakit-penyakit tersebut. Sekarang justru diakibatkan oleh penyakit tidak menular, seperti diabetes, jantung, dan stroke. Di Indonesia, angkanya mencapai 71 persen.
Angka ini lantas membuat para pemerhati kesehatan dan pegiat hidup sehat beramai-ramai mengampanyekan perubahan pola serta gaya hidup. Selain menggiatkan olahraga, banyak orang menyarankan mengganti gula yang umumnya dipakai sehari-hari dengan pemanis alami.
Baca Juga: Bahaya! Godaan Gula Itu Sama Mematikannya dengan Godaan Narkoba
Sebenarnya, ada macam-macam pemanis alami yang dibikin oleh berbagai perusahaan.
Francisca Christy Rosana/IDN TimesNamun, dr Mulyani Anny Suryani Gultom, dokter spesialis penyakit dalam, mengatakan salah satu alternatif yang bisa dikonsumsi orang yang suka manis tapi ingin hidup sehat adalah mencampurkan olahan gula dari stevia ke minuman atau makanan yang dikonsumsinya.
Stevia adalah daun yang banyak digunakan masyarakat di Paraguay dan Brasil sejak dulu untuk memasak. Daun ini bentuknya mirip dengan daun mint. Bedanya, stevia mengeluarkan rasa manis alami. Orang Amerika, Jepang, Eropa, dan negara maju lainnya mulai memanfaatkan stevia sebagai pemanis.
Editor’s picks
Sayangnya, di Indonesia, pemanfaatan stevia belum banyak dilakukan.
Francisca Christy Rosana/IDN TimesMelihat ceruk tersebut, baru-baru ini, Tropicana Slim mengeluarkan produk pemanis alami yang berasal dari stevia. Noviana Halim, Tropicana Slim Brand Manager, mengatakan, gula yang diolah dari daun tersebut bagus dikonsumsi karena nol kalori.
“Untuk mereka yang ingin hidup sehat atau untuk penderita diabetes, ini cocok,” tuturnya keada IDN Times saat ditemui di Kyai Maja, Blok M, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Februari 2017.
Dengan mengonsumsi gula hasil pemrosesan daun stevia, kata Noviana, orang tidak perlu khawatir berjauhan dengan rasa manis. Bahkan, dalam sehari, mereka bisa mengonsumsi 13 sachet stevia. “Dan gak masalah dikonsumsi sampai jangka panjang,” tuturnya.
Selain itu, stevia juga bisa dicampurkan di masakan-masakan. Rasa dan kualitasnya tak akan menurun selama panasnya di bawah 200 derajat.
Meski boleh menyantap 13 sachet per hari, rasa-rasanya orang tak mungkin menghabiskan pemanis terlampau banyak.
Francisca Christy Rosana/IDN TimesSebab, saat IDN Times menjajal menikmati segelas the dengan se-sachet stevia, rasa manisnya sudah cukup menggoyang. Bahkan, manis yang ditimbulkan tak seperti gula umumnya. Aromanya lebih alami dan bodi manisnya lebih tebal. Meski demikian, tak bikin enek sampai pening.
Dion Wiyoko dan Tika Bravani, pelaku peran kesohor di Nusantara, turut mencoba pengalaman menikmati pemanis olahan dari daun stevia itu. Mereka lantas setuju kalau stevia nikmat disantap tanpa mengurangi keaslian rasa makanan dan minuman asli.
Baca Juga: Polisi Ini Menyamar Jadi Nenek Tua Demi Bongkar Penyelundupan Gula
Topik:
Berita Terkini Lainnya
