Gak Banyak yang Tahu, Sebetulnya Para Single Mom Berjuang Melawan Gangguan Kesehatan Ini

Kondisi ini banyak dialami mereka yang memiliki anak di bawah usia 18 tahun

Menjadi orangtua adalah hal yang membahagiakan sekaligus penuh tantangan. Gak ada yang bisa memungkiri bahwa setelah menjadi orangtua, kehidupannya berubah 180 derajat.

Namun tak semua kisah menjadi orangtua bahagia adanya. Ada orang-orang yang harus memikul tanggung jawab lebih, menjadi seorang ayah sekaligus ibu atau sebaliknya. Berperan ganda sebagai ayah-ibu ditanggung oleh satu orang, alias single-parent.

Single-parent adalah orang-orang yang kuat. Terlebih jika itu adalah seorang ibu alias single mom. Tetapi di balik kekuatannya, penelitian menemukan bahwa hampir sebagian besar single mom harus berjuang melawan masalah kesehatan yang cukup serius ini.

Single mom mengalami gangguan tidur serius.

Gak Banyak yang Tahu, Sebetulnya Para Single Mom Berjuang Melawan Gangguan Kesehatan Inipixabay.com

Survey yang dilakukan oleh U.S Centers of Diseases Control dan Prevention's National Center for Health Statistic menyebutkan sekitar 50 persen single mom di Amerika mengalami gangguan tidur yang cukup serius. Dibandingkan dengan orangtua yang menjalani rumah tangga utuh dengan pasangannya, para single mom dengan anak di bawah usia 18 tahun mengaku berjuang mengatur waktu tidur dan membuat tubuh mereka lebih rileks agar bisa beristirahat di malam hari.

Sekitar 43,5 persen single mom memiliki waktu tidur kurang dari tujuh jam per hari. Hal yang serupa sebetulnya juga dialami oleh single dad, hanya saja presentasenya sekitar 37,5 persen.

Baca Juga: 9 Gangguan Psikologi Aneh Ini Dinamakan Sesuai dengan Nama Kota Tempat Ditemukannya

Gangguan tidur apa yang banyak dialami para single mom ini?

Gak Banyak yang Tahu, Sebetulnya Para Single Mom Berjuang Melawan Gangguan Kesehatan Inipixabay.com

Ternyata, sekitar 24 persen single mom mengaku mereka mengalami insomnia parah. Gak jauh berbeda dengan masalah insomnia, 28,2 persen lainnya sering terbangun di tengah malam dan tidak bisa tidur lagi. Yang terbesar justru 52 persen lainnya yang merasa masih capek luar biasa saat bangun di pagi hari.

Masalah kualitas tidur ini bukan hal yang sepele lho. Karena jika seseorang tidak mendapat waktu istirahat yang cukup, ia akan mudah terserang penyakit serius dan tidak bisa produktif mengerjakan pekerjaan sehari-hari.

Apa penyebabnya?

Gak Banyak yang Tahu, Sebetulnya Para Single Mom Berjuang Melawan Gangguan Kesehatan Inifinda.photo

Para peneliti menemukan adanya hubungan antara buruknya kualitas tidur single mom dengan hormon wanita yang lebih kompleks daripada pria. Hormon wanita berubah-ubah sesuai kondisi tubuhnya, apakah ia sedang menstruasi, hamil atau menopause. Ketiga kondisi yang sangat dipengaruhi hormon ini, tentunya berpengaruh juga pada kualitas tidur.

Kristi Williams, seorang sosiolog dari Ohio State University mengungkapkan, selain disebabkan oleh kondisi fisik dan hormonal, buruknya kualitas tidur seorang single mom juga disebabkan oleh stres dan tekanan psikis. Mengasuh dan membesarkan anak seorang diri adalah hal yang tak mudah, tidak nyaman dan penuh tantangan bagi seorang wanita. Kondisi ekonomi, pengasuhan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain menjadi suatu beban yang cukup berat yang harus dipikul seorang single mom. Apalagi jika anak-anak masih di bawah umur atau masih bayi.

Tak mudah memang menjadi seorang single mom. Entah itu karena perceraian atau suami meninggal. Jika di sekitar kamu ada single mom yang berjuang untuk hidupnya, yuk berikan dukungan mereka agar mereka lebih mudah menjalani hidup dan membesarkan anak-anaknya, meski harus seorang diri menjalaninya.

Baca Juga: Faktanya, Insomia Bisa Disebabkan Oleh Bulan Purnama. Apa Kamu Merasakannya?

Topik:

Berita Terkini Lainnya